Yƍkoso min'na....!!!!! \(n_n)/

I'm honored for your visitation to this ordinary blog of an ordinary man.

Any story in this site expresses to you all about my thoughts, how I see this mother earth, how I amazed by peoples, love, and anything inside it.

How I appreciate everyone of you, to be part of my great world, my great life, and my great dreams.

Friday, June 26, 2009

MARI MULAI BERPIKIR TENTANG DIRI KITA
.....tanpa menjadi Egois

Tulisan ini akan saya awali dengan ajakan pada Anda semua untuk mulai mendefinisikan sesuatu tidak hanya berdasarkan spekulasi otodidak yang kita hasilkan karena kebetulan otak sedang mentolerir diri
kita untuk berimajinasi dan memberikan penilaian atas sesuatu yang sedang terjadi di sekitar atau pada diri kita sendiri.... Tetapi juga, menerima masukan dari hal-hal kecil diluar otak dan nurani kita yang luar biasa.

Seorang Muhammad A. Renaldi, sampai saat ini, sedang berusaha untuk merubah "gelar kehormatan" pemberian sahabat-sahabatnya yang selama ini dengan sangat cemerlang, sudah diketahui banyak orang, dan mungkin dalam waktu dekat, akan dideklarasikan secara lebih mutakhir!

Mungkin,ada alasan tertentu bagi mereka (sahabat-sahabat tercinta Ku), untuk tetap memegang teguh panggilan sayang tersebut. Hanya saja, Aku tentu tidak pernah menjadi seperti yang kalian bisikkan dengan indah padaku...(hee…)

Sebelum terlalu jauh, saya perlu sampaikan pada titik ini, bahwa tulisan kali ini sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan permasalahan 'gelar' tersebut, karena seseorang akan dikenang abadi, pada saat ada sesuatu yang sangat berkesan bagi mereka. Apabila ternyata gelar 'pembual' itu menjadi trademark-nya seorang Muhammad A. Renaldi, maka beruntunglah saya... Tidak perlu mengklarifikasi, tidak perlu menggelar konferensi pers, tidak perlu menyatakan keberatan, tidak perlu merasa marah maupun tersinggung, karena saya toh bukan siapa-siapa...Manusia yang berjenis "bukan siapa-siapa" seperti saya, perlu sesuatu untuk membuat dirinya dikenang orang lain.
Sahabat-sahabatku, kuharap dengan semua ini, kalian bisa mengenangku. Dariku, selalu yang terbaik berusaha kuberikan untuk kalian semua. T_T

Sekarang, mari kita mencoba untuk membuat tulisan ini mulai bergerak ke tema yang lebih layak untuk terus dibaca. Waktu luang saya, selama beberapa puluh menit, akan saya coba gunakan (lagi) untuk mencoba memberikan sedikit langkah-langkah yang mungkin bisa anda semua lakukan untuk mengenali diri anda, dengan hal-hal sederhana menurut saya pribadi.
Karena terkadang, pemikiran saya, sangat lebih baik saya ungkapkan melalui tulisan. Silahkan anda nilai sendiri, apakah tulisan ini layak anda baca sampai habis atau tidak. Komentar anda tentang tulisan ini, sangat saya harapkan... Sekarang, mari kita mulai....

Tulisan yang saya buat, sering sekali mengajak anda semua untuk berkomunikasi serta berpikir dengan diri anda sendiri. Kali ini, saya ajak anda untuk coba berpikir tentang: Sebenarnya, siapa yang lebih pantas menilai diri kita...???

Apakah "our self" ataukah "themselves"...atau mungkin “Nobody but God”
Jawabannya (jika anda cukup mengerti filosofi kehidupan) adalah "KETIGANYA"!
Kemudian, saat anda lebih pintar lagi, jawabannya adalah "Mereka (orang lain) dulu, baru saya menilai diri saya sendiri, dan dari awal sampai akhir Tuhan lah yang menilai"

Nah, saat anda mulai mengerti tentang filosofi kehidupan, maka anda harus mencoba untuk lebih mengembangkan argumentasi pada kesimpulan bahwa...

A. Saat anda telah menilai diri anda dengan penuh “kewajaran”, berilah kesempatan atau kepada orang lain atau mintalah mereka untuk menilai seperti apa diri anda di mata mereka (tanpa ancaman, karena penilaian tidak akan subyektif lagi). Saat ternyata memang ada penilaian-penilaian yang anda rasa tidak ada pada diri anda, namun sangat mantap mereka utarakan, maka terimalah. Karena itu artinya anda mempunyai tugas baru untuk mencari-cari dalam diri anda, apa yang membuat anda lupa menyertakan hal tentang diri anda dalam penilaian, sebagaimna yang telah disampaikan teman anda tadi. Karena, percayalah, penilaian teman anda tersebut murni tentang anda! Kesan-kesan yang anda berikan pada mereka, sangat bias mereka terima dari dua sudut pandang. Kesan positif dan kesan negative.

Misalnya:
Yang positif dari kamu, Rianty, menurut Aku adalah:
  1. Mandiri
  2. Cheerfull
  3. Supel
  4. Asyik diajak gokil
  5. Santun sekaligus Elegan
  6. Pengertian
  7. Penyayang sejati
  8. Joyfull
  9. Exelent dalam hal nempatin posisi di berbagai “sikon”.
  10. Bisa mimpin kita-kita secara demokratis

(Ini si Rianty cewe’ apa cowo’ ya?!! Personality-nya Keren banget!)

Yang negatif dari kamu:

  1. Kalau udah kecewa, parah!
  2. Ga gampang dikalahin (yang ini jelas membingungkan, termasuk kepribadian yang positif atau negatif, penulis lebih suka mengkategorikannya ke dalam sesuatu yang negatif, tanya kenapa??! Silahkan direka-reka sendiri... )
  3. 3Putri Indonesia banget (Lagi-lagi penilaian penulis yang aneh, kenapa hal ini dikategorikan ke dalam hal negatif??? Karena Muhammad A. Renaldi kurang suka sama yang “benget-banget”! Hee...0_o!)
  4. Kadang egoisme-nya muncul secara spektakuler!
  5. Ngga naksir aku (Boleh yang ngga-ngga dikit kan ya! Hee....)

Oleh karena itu, sebaiknya berikan teman anda kesempatan untuk memberikan kesan positif dan kesan negatif yang mereka temukan dari diri anda, secara bergantian. Sehingga mereka dapat lebih mudah mengkategorikan penilaian tentang anda, karena sesuatu yang bercampur aduk tidak pernah baik, kecuali mungkin gado-gado. (Makanan ini mungkin satu-satunya sisi positif dari “kecampur adukan”)

B. Kemudian, saat anda menemukan penilaian yang memang benar-benar anda rasa sama sekali tidak ada pada diri anda, tanyakan lagi pada si penilai, misalnya:

“Ahh...Loe yang serius dikit napah! Masa sih gue obsesif...??!! Perasaan gue ngga gitu deh, kemaren aja waktu gue pengen jadian sama si Bryan, keduluan si Ranty, gua biasa aja...”

(Benarkah contoh kasus di atas menunjukkan “ketidakmutakhiran” cara menilai?!. Perlu anda ingat, bahwa hal-hal kecil yang anda lakukan setiap harinya, lebih menunjukkan kepribadian anda dibandingkan ha-hal besar yang mungkin hanya terjadi sesekali dalam hidup anda)
Karena inti dari “pengenalan atas diri sendiri” yang perlu anda ingat saat anda mulai adalah keyakinan dari anda, bahwa semua penilaian tentang anda adalah benar! Mereka (jika merupakan penilai yang baik) akan melihat dan menilai segala sesuatu tentang anda secara obyektif, penuh dengan ketepatan-ketepatan “personal identification” tingkat tinggi.

Naaah,,,, Sekarang, terserah anda,,, Apakah anda lebih memilih tetap menilai diri anda dari perpektif pribadi anda. Ataukah, memang sudah saatnya bagi anda untuk mengetahui bagaimana orang lain menilai Anda!
Hal-hal tersebut, sudah semestinya dilakukan kebanyakan dari Anda... Pesan terpentingnya adalah, jadikanlah hanya sahabat sejati anda yang menjadi penilai ahli, karena hanya tipe teman seperti itu yang bisa kita jadikan “cermin” untuk tujuan ini.
Sedangkan kepribadian sendiri, bisa anda kembangkan ke arah yang lebih baik melalui pembelajaran non stop berupa kehidupan sehari-hari, melalui orang-orang hebat di sekitar Anda (atau, anggaplah anda yang paling hebat diantara orang-orang itu, hanya saja ada hal-hal yang mereka miliki yang Anda tidak punya), lebih hebat lagi jika Anda dapat mereka jadikan panutan! Karena setiap dari kita, adalah pribadi-pribadi spektakuler! Pribadi yang bisa dijadikan referensi untuk orang lain!
Anda mau kan...??!!!

Mulailah dengan hal-hal sederhana.... Mengenai hal itu, Saran saya untuk Anda adalah:

  1. Jadilah pribadi yang mampu menilai diri sangat baik, kemudian biasakan untuk tidak menilai orang lain dengan membandingkannya dengan diri Anda
  2. Belajarlah dari segala sesuatu yang bisa dijadikan contoh sederhana bagi Anda, tetapi tidak lantas membuat Anda menjadi orang lain.
  3. Ingatlah, Jadi diri sendiri, lebih hebat dari apapun! Hanya saja, ada hal-hal negatif dari diri Anda yang bisa anda perbaiki dengan mempelajari pribadi lain maupun dari pengalaman.
  4. Sering-seringlah bertukar pendapat tentang diri Anda dengan orang lain, yang bisa dipercaya dan punya kemampuan meniliai.
  5. Bersyukurlah dengan apapun yang Anda miliki selama ini, dan berusahalah untuk meningkatkan dan mengembangkannya ke arah yang lebih baik!
  6. Tebarkanlah aura positif anda kepada semua orang dengan memberikan mereka kesan yang baik-baik tentang Anda, kesan buruk jangan dibesa-besarkan, segera klarifikasi dan perbaiki saat hal-hal itu terjadi!
  7. Jadilah pendengar yang baik sekaligus pemberi saran saat orang lain membutuhkan Anda!
  8. Anggaplah selalu, hidup ini indah!
  9. Yakinlah, banyak sekali referensi di Toko Buku, Internet maupun pengalaman kehidupan yang dapat dijadikan sebagai acuan pengembangan personal Anda!
  10. Salah satu Definisi Kehidupan yang seharusnya juga Anda pegang mulai saat ini adalah:
“HIDUP ADALAH DERETAN SITUASI PEMECAHAN MASALAH”

(Dikutip dari Buku “Simple Steps, karangan Dr. Arthur Caliandro & Barry Lenson, bagian Pendahuluan halaman. xv)

Harapan saya, saat Anda mengerti benar maksud dari definisi sederhana (tapi luar biasa) tersebut, setidaknya Anda tahu benar apa yang harus Anda lakukan saat menghadapi suatu masalah dalam kehidupan (tidak peduli seberapa kecil atau besarnya masalah tersebut)... PECAHKAN!!!
Karena... Benar sekali, Hidup adalah derretan situasi pemecahan masalah!!!!
Pribadi luar biasa, tidak akan gampang menyerah!!!
(Tulisan ini, jika anda temui kesamaannya pada karya-karya lain yang telah lebih dulu dibuat (meskipun hanya satu paragraf), silahkan ajukan mosi tidak percaya atas tulisan-tulisan saya yang lain!)

An ordinary EoR writes of:

Muhammad A. Renaldi
Cloudly skies, brown round Table.
June, 4th 2009


Confession of Imaginary:

“Saat memang sudah saatnya untuk tidak lagi hanya menjadi seperti ini, mulailah untuk tidak merasa puas dan yakinlah bahwa Anda akan menjadi “pesakitan” sejati jika tidak segera berubah... Sekarang atau tidak sama sekali!”

No comments:

Post a Comment