Yōkoso min'na....!!!!! \(n_n)/

I'm honored for your visitation to this ordinary blog of an ordinary man.

Any story in this site expresses to you all about my thoughts, how I see this mother earth, how I amazed by peoples, love, and anything inside it.

How I appreciate everyone of you, to be part of my great world, my great life, and my great dreams.

Tuesday, June 30, 2009

The "almost' Absolute Person

Judul tulisan ini, lagi-lagi hasil “the party of imaginary” yang sering diadakan insidentil di kepala, dunia milik saya. The Absolute Person, tentang berapa persen selisih antara Anda dengan kesempurnaan! Manusia jelas tidak ada yang sempurna, bukan berarti Sang Pencipta tidak bisa menciptakan kita dengan sempurna, Tuhan memiliki alasan atas itu. Hanya saja, penting sekali untuk beranggapan bahwa kita setidaknya bisa mencapai tahapan itu dengan selisih yang seminimal mungkin. Jika sempurna itu nilainya Absolute, tepat 100, maka bukan sesuatu yang mustahil untuk memiliki nilai selisih minus 0, 1 dari 100.


Jelas sekali Anda yang sering memohon untuk bisa hidup satu kali lagi, sebagaimana dalam lirik lagu yang sering dinyanyikan anak muda saat ini, perlu belajar tentang hidup lebih tekun dibandingkan (tanpa menyinggung siapapun) memahami bagaimana suatu rumusan integral bisa dioperasikan dalam menghitung sesuatu yang belum tentu perlu Anda hitung!


Kalau anda ingat pelajaran Biologi, tentang bagaimana hebatnya kita semua, sejak awal penciptaan setiap dari kita, jelas sekali bahwa Anda dan Saya adalah yang terbaik diantara ribuan calon saudara kita yang lain. Tidak peduli seberapa pesimisnya Anda dengan kehidupan Anda saat ini, setidaknya ingatlah, Anda manusia terbaik yang lahir ke dunia ini, setidaknya dibandingkan ribuan calon manusia lain yang sudah Anda kalahkan sejak kurang lebih H -270 kemunculan Anda.


Saya sering sekali menulis dengan melompat kesana-kemari, tetapi itu “the party of imaginary” dalam kepala saya. Yang terpikir yang ditulis! Alih-alih mencoba terus serius dari awal sampai akhir, straight to the point, saya mencintai dan tidak pernah keberatan untuk menuliskan lompatan-lompatan itu! Jadi, terimalah itu sebagai kompensasi dalam membaca tulisan-tulisan saya.


Jika Anda merasa bahwa selisih antara nilai Absolute tadi terlalu jauh dengan nilai yang Anda miliki, maka yang akan saya tawarkan kepada Anda adalah, silahkan resapi pembahasan saya berikut ini:

The Phylosophy of wise people, yang bunyinya “Hari ini harus lebih baik dari kemarin” jelas sekali bukan sesuatu yang terlalu muluk untuk dapat dipenuhi oleh setiap orang, karena tidak ada yang lebih sederhana di dunia ini sebagaimana sederhanya prinsip “the progression of life” hanya saja, masalah yang sering sekali menjadikan filosofi yang satu ini sering terpatahkan adalah, kecenderungan setiap dari kita, yang terkadang bahkan terlalu mudah untuk menghentikan dan bahkan memutarbalikkan arah pergerakan “the progression of Life”.


Silahkan Anda coba korelasikan “lompatan” berikut ini dengan pembahasan saya tentang “penghentian dengan sengaja-the progression of life”:


Sebenarnya saya tidak punya bukti konkrit yang bisa mendukung teori ini, hanya saja, saya menarik kesimpulan negatif yang terlalu banyak dari perilaku-perilaku banyak perempuan di negara ini, yang (tanpa bermaksud mendiskreditkan kaum permpuan) beranggapan bahwa setiap episode dari sinetron, “reality show invalid” serta infotainment di televisi adalah hal yang penting sekali untuk tidak dilewatkan, sementara dinamika kehidupan mereka jauh sekali dengan apa yang mereka saksikan.

Anggaplah seperti ini, apa manfaatnya seorang ibu rumah tangga menyaksikan tayangan infotainment dengan fokus 95% sementara anaknya yang berumur 9 tahun sedang mengerjakan tugas sekolahnya sendirian, dan secara cemerlang menuliskan nilai 7 dari hasil perkalian antara 6 dan 3.

Apa hubungannya, seorang ibu-ibu pedagang sayur, yang merasa perlu mengikuti perkembangan kasus perselingkuhan artis ibukota?! Ketika hal itu ditanyakan kepada beliau, dengan ringkasnya dia menjawab, “Ohww... itu mah biar saya ada yang bisa dijadikan bahan cerita sama ibu-ibu komplek langganan saya, Mas!”. Padahal, setiap hari dagangannya tidak pernah terjual habis, dan jelas sekali bahwa total waktu yang digunakan untuk ikut bergosip dengan ibu-ibu langganan tadi, bisa digunakan untuk berjualan di 3 komplek perumahan lain.

Dan lebih “Apa hubungannya?!” lagi, antara mahasiswi yang tidak pernah rela melewatkan satu episode-pun program “reality show” yang jelas-jelas tidak patut disebut “reality”, karena penuh dengan skenario. Bahkan terhanyut dalam cerita-ceritanya, terharu, geram, dan aksi-aksi lainnya. Sementara, banyak hal-hal di sekitar mereka yang lebih rasional untuk diperhatikan, sedikitpun tidak pernah mereka pedulikan.


Kenapa saya lagi-lagi menyatakan suatu teori, yang jelas-jelas terlihat sangat imaginer?! Sahabat, saya ingin sekali anda semua menyadari akan sederhananya teori tadi. “The progression of life, is a fully automated system that works on the entire universe!” Itu teori sederhana yang tentu saja sudah sangat Anda pahami. Kebetulan saja saya berhasil membahasakannya ke dalam kalimat tadi, dan agar Anda tidak merasa bahwa itu tidak hanya sekedar kalimat, saya tentu saja harus memberikan penjelasan tentang kaitannya dengan pencapaian poin mendekati nilai Absolut yang kita bahas di awal-awal, dan meskipun teori-teori ini muncul dari kepala yang rambut diatasnya tidak pernah tumbuh lebih dari 5 cm, bukan berarti ini tidak berarti apa-apa. Karena saya yakin sekali, Anda setidaknya akan menyikapi kehidupan dengan lebih lebih bijaksana, dan segera menjadi Manusia Hebat!


(Mungkin, di alam semesta ini, rambut saya adalah salah satu dari sedikit sekali hal-hal di dunia ini dimana teori “pencapaian optimal kerena sesuatu yang terus menerus”, tidak berlaku, karena rambut ini tidak akan pernah lagi mencapai titik kulminasi lebih dari satuan panjang 5 cm! Karena, dengan penuh perjuangan dan ketabahan hati dalam menghadapai ujian dan cercaan, panjang rambut saya pernah hampir mencapai 2 digit dalam cm, dan bagi siapa saja yang ada disekitar saya dan menjadi saksi dalam masa-masa itu, beruntunglah kalian! Pencapaian itu, hanya sekali seumur hidup. Saya tidak tahan dengan berbagai komentar sahabat-sahabat saya tentang rambut itu.)


Segera lupakan masalah rambut, mari kita mulai mengarah kepada hal yang jauh lebih layak untuk dibahas. Tulisan sepele tadi, lebih karena saya merasa bahwa intermezo itu penting.


Kenapa hal ini saya angkat dalam tulisan kali ini, sebenarnya lebih karena saya termasuk salah satu dari sekian banyak orang yang sedang berusaha berjuang untuk tetap berada dalam progresi kehidupan yang salalu menuju ke arah yang lebih baik, sekecil apapun kemajuan itu, yang terpenting adalah konsistensinya. Toh pepatah, “sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit” masih berlaku. Saya ingin sekali menekankan bahwa, terlalu banyak hal-hal sederhana yang bisa dilakukan seseorang untuk yakin bahwa hari ini dia sudah menjadikan harinya lebih baik dibandingkan hari sebelumnya.


Saat tulisan saya mencapai titik ini, saya langsung teringat bahwa, ada sebuah lagu yang dinyanyikan Manusia Hebat (dengan segala kekurangan yang ada padanya, dia tetap saya anggap hebat) yang baru saja meninggalkan dunia ini... Judul lagu itu “Heal the World” dan lirik yang membangun nada-nadanya, benar-benar memilki pesan moral luar biasa. Setiap dari kita, memiliki kemampuan untuk itu, jika anda sependapat dengan saya bahwa dunia ini (atau bisa kita persempit menjadi negara kita, Indonesia saja) sudah banyak mengalami penderitaan disana-sini, komplikasi dari bermacam-macam penyakit. Kita semua memiliki kemampuan untuk Menyembuhkan Dunia! Dengan hal-hal paling sederhana yang bisa Anda lakukan sesuai dengan kemampuan Anda.


Tulisan ini akan segera disempurnakan.......



Banjarbaru, June 28 th

Great 2009!

No comments:

Post a Comment