Yƍkoso min'na....!!!!! \(n_n)/

I'm honored for your visitation to this ordinary blog of an ordinary man.

Any story in this site expresses to you all about my thoughts, how I see this mother earth, how I amazed by peoples, love, and anything inside it.

How I appreciate everyone of you, to be part of my great world, my great life, and my great dreams.

Tuesday, May 15, 2012

"DRUGS SMARTINFORM"

ABSTRAK

Banyaknya data terkait obat dan penyakit akan sangat memberatkan seorang tenaga kesehatan yang sehari-hari bergelut dalam pengolahan data-data tersebut, untuk dirubah menjadi informasi ataupun tindakan pelayanan lain yang diimplementasikan kepada pihak pengguna jasa layanan medis, apabila tidak disajikan kedalam sebuah sistem informasi yang terintegrasi dengan baik dan selalu up to date. Prinsip mudah di akses dan di operasikan oleh semua pengguna juga merupakan nilai penting dalam dibentuknya suatu sistem informasi. Makalah ini akan mencoba merumuskan sebuah sistem informasi yang relevan, aplikatif, mudah di akses dan senantiasa up to date, untuk memberikan pelayanan kefarmasian yang optimal dan prima dengan nama "Drugs Smartinform".

PENDAHULUAN

Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. Dari defenisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umu, yaitu :
1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur
2. Unsurunsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.
3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar
Informasi secara umum dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Namun definisi tersebut akan dapat berkembang serta berbeda-beda definisi spesifiknya tergantung dalam lingkup bidang keilmuan apa informasi tersebut diperbincangkan. Farmasis akan membutuhkan data-data spesifik yang berbeda dengan data-data yang diperlukan seorang manager bank dalam melakukan kegiatan kerja, cara mereka dalam memproses data untuk kemudian dijadikan informasi ataupun bentuk pelayanan kefarmasian ataupun kinerja aplikatif lain pun akan berbeda dengan tenaga profesional lain. 
Diciptakannya sebuah sistem informasi yang baik, akan sangat menentukan kualitas kerja dan pelayanan suatu organisasi. Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.
Sistem informasi dalam suatu organisasi (Apotek, Rumah Sakit, Dinas Kesehatan) dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan anggota dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya. Akses atas informasi juga harus disesuaikan dengan kepada siapa informasi tersebut akan diberikan atau dipergunakan.
Informasi yang merupakan output dari proses pengolahan data yang didapatkan dari data-data pribadi pasien, dapat diberikan kepada pihak medis lain namun tidak boleh diberikan kepada orang lain yang tidak berkepentingan. Begitu juga dengan data-data lain yang dianggap terbatas hanya boleh diberikan kepada orang-orang tertentu diluar dari keanggotaan dalam sebuah organisasi.
Hasil dari pengolahan data yang berupa informasi tersebut kemudian dapat digunakan dalam berbagai kegiatan pelayanan oleh seorang tenaga apoteker. Misalnya saja dalam konseling obat kepada pasien, apoteker wajib memiliki data-data yang relevan serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya untuk kemudian diproses sebelum diinformasikan kepada pasien ketika konseling. Data-data tersebut dapat berupa nama obat, cara penggunaan obat, efek samping, pantangan dan hal-hal lain yang baik diminta pasien untuk dejelaskan ataupun tidak.
Apabila tidak ada manajemen sistem informasi yang terpadu dan baik dalam suatu organisasi ataupun ruang lingkup kerja kita, maka akan menghambat proses kegiatan organisasi maupun pelayanan terhadap pihak-pihak terkait yang memang membutuhkan informasi tersebut. Sebagai seorang apoteker yang selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik serta memberi nilai lebih atas dirinya sebagai tenaga profesional, maka akan sangat baik jika seorang apoteker mampu merumuskan dan menciptakan suatu sistem informasi yang relevan, aplikatif, mudah di akses dan senantiasa up to date, untuk memberikan pelayanan kefarmasian yang optimal.


KOMPONEN SISTEM "DRUGS SMARTINFORM"


Sistem informasi ini terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut harus dapat saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan  framework optimal untuk mencapai suatu output yang memenuhi standar yang ingin dibuat oleh suatu proses pelayanan kefarmasian.
  
  •  Komponen input
  •  Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. Dalam pelayanan kefarmasian, input meliputi nama obat, dosis, bentuk sediaan, harga, efek samping, dan data-data lain yang berhubungan dengan obat dan penyakit.
  • Komponen model
  • Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. Perencanaan sistem yang baik akan sangat menentukan terciptanya proses sistem informasi yang terpadu dan bermanfaat positif pada pelayanan kefarmasian. Penggabungan berbagai algoritma pemrograman untuk dapat menjadi data processor  diperlukan dalam bagian ini.
  • Komponen output
  • Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem. Sebagai contoh, dengan cukup memasukkan data berupa jenis kelamin, umur, berat badan, dan tinggi badan, nama obat (satu atau lebih) dalam resep, maka data processor menghasilkan output data berupa dosis optimal bagi obat tersebut, atau jika obat tersebut merupakan obat kombinasi muncul pula informasi kemungkinan interaksi obat atas kombinasi obat yang satu dengan yang lain. Sehingga apoteker dapat dengan mudahnya menentukan tingkat keamanan dan keoptimalan suatu terapi.
  • Komponen teknologi
  • Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Apabila framework ini dapat dibuat cukup sederhana dan dapat di instal ke dalam suatu gadget portable, maka akan sangat baik sekali jika sistem informasi ini dapat terpasang di semua perangkat digital portable seperti misalnya Tablet PC, Smartphone ataupun Notebook dan Netbook.
  • Komponen hardware
  • Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi. Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.
  • Komponen software
  • Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.
  • Komponen basis data
  • Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak yang disebut DBMS (Database Management System).
  • Komponen kontrol
  • Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, te,peratur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Pelayanan informasi kepada konsumen yang dilakukan secara manual dan tanpa sistem yang terintegrasi dengan optimal mempunyai konsekwensi buruk, yaitu pelayanan yang menjadi lebih lambat, kurang teliti serta tidak efektif, yang pada akhirya mengakibatkan laporan sebagai bahan pengambilan keputusan manajemen kefarmasian ikut menjadi lambat, kurang teliti dan tidak efisien. Hal tersebut dapat dapat diatasi dengan membuat suatu sistem informasi menggunakan komputer yang dapat mengelola data-data menjadi informasi yang diperlukan baik oleh konsumen maupun manajemen secara cepat, akurat dan efisien. Sehingga dapat meningkatkan pelayanan, kinerja seorang apoteker dan pelayanan kefarmasian serta pengambilan keputusan yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap konsumen.
Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Jadi, dapat dibayangkan jika dalam suatu sistem ada subsistem yang tidak berjalan/berfungsi sebagaimana mestinya. Tentunya sistem tersebut tidak akan berjalan mulus atau mungkin juga sistem tersebut rusak sehingga dengan sendirinya tujuan sistem tersebut tidak tercapai. Jadi perlu diciptakan suatu kesepakatan bersama untuk menjadi komitmen di tiap-tiap individu yang menjadi penyedia layanan sistem informasi, serta pengguna layanan sistem informasi untuk bersama-sama menjaga agar sistem tidak terbengkalai, tidak dimanipulasi, tidak diabaikan dan selalu menjaga agar seluruh informasi senantiasa up to date.

KESIMPULAN

Tujuan utama dari diciptakannya sistem informasi kefarmasian dengan model sederhana ini adalah untuk memudahkan apoteker memanajerial resep obat yang masuk, untuk dapat selalu terkontrol dan terekam sehingga menghindari terjadinya kegagalan terapi atau menimbulkan permasalahan medis yang lain diluar dari penyakit yang sedang diderita pasien. Dengan terciptanya sistem informasi yang berupa kombinasi dari database obat dan penyakit yang kemudian dapat secara otomatis terproses untuk memunculkan suatu output berupa penilaian keamanan dan keoptimalan proses terapi suatu penyakit makan akan memudahkan apoteker dalm hal monitoring dan controling yang pada akhirnya akan memaksimalkan keberhasilan terapi.


DAFTAR PUSTAKA

Sukamto, Rosa Ariani,. ST, Perancangan Sistem Informasi (Output, Input, Proses, Basis Data, Kontrol, LAN). 2010

Magaline, Ferdinand. Konsep Dasar Sistem Informasi. 2011
 

Thursday, March 3, 2011

Pertanyaan Besar tentang Apa yang Terjadi di Negaraku

Saya sudah cukup bosan untuk terus membiarkan sesuatu yang melayang-layang di kepala saya ini mengganggu saya, sejak lama. Dan setiap kali itu terjadi, saya selalu berhasil dibuatnya susah tidur, tak hanya itu, jika kebetulan ada teman yang bisa saya ajak berdiskusi, maka akan terjadi perbincangan yang sangat tidak diminati oleh lawan bicara saya. Ironis, padahal saya yakin sekali, jika dia cukup baik dan bersabar untuk mendengarkan semuanya, dia akan mengerti dan sependapat dengan saya yang selalu beranggapan bahwa yang saya bicarakan itu adalah sesuatu yang sangat penting untuk menjawab berbagai pertanyaan seputar kemerosotan yangterjadi di negara yang seharusnya menjadi negara terkuat dan ter-sejahtera setidaknya Se-Asia ini. Toh ini negara kita, jadi tidak ada salahnya sedikit meluangkan waktu untukmendengarkan sesuatu yang berhubungan dengan tempat kita semua dilahirkan.



Sesuatu yang mengganggu saya itu adalah pertanyaan.Pertanyaan yang sudah sering dipertanyakan oleh anak-anak bangsa, tentang"Bagaimana mungkin Bangsa yang dianugerahi kekayaan sebesar ini, bisa menjadi bangsa yang pesakitan, dicibir oleh bangsa asing, tidak kuat, tidak makmur,tidak lagi disegani dan juga tidak kunjung mampu mensejahterakan seluruh rakyatnya...?"

Pertanyaan itu muncul sejak lama, sejak saya mampu mengenal lebih baik negara ini, ketika itu pula saya menyadari bahwa ada banyak sekali hal yang salah disepanjang perjalanan kehidupan bangsa ini, dan itu semua sudah pasti disebabkan oleh rakyatnya, yang tidak cukup baik dalam mensyukuri, mengelola dan memanfaatkan kekayaan yang dianugerahkan oleh Sang Pencipta untuk menjamin rakyatnya bisa hidup sejahtera.



Harus Anda semua ketahui bahwa jika saya mengatakan bahwa yang salah dan bertanggung jawab atas kemerosotan kejayaan bangsa ini adalahRAKYAT dari bangsa ini, itu berarti kita semua! Yaaa....!!! Kita semua berkontribusi atas terciptanya banyak sekali kesalahan-kesalahan terhadap bangsa ini, sedikit atau banyak kontribusi Anda, itu tergantung dari seberapabesar self consciousness (kesadaran akan diri sendiri) atas hal-hal yang Anda lakukan selama ini dan pengaruhnya terhadap diri sendiri, yang secara otomatis juga akan berpengaruh terhadap hal-hal di sekitar anda (terlepas dari seberapa besar kemampuan anda untuk memengaruhi orang lain).



Saya rasa, penting sekali bagi saya untuk mengatakan bahwa tidak semua orang selalu saja melakukan hal-hal yang buruk atau kesalahan-kesalahan. Tentu saja tidak sedikit diantara kita yang telah melakukan kebaikan-kebaikan dan hal-hal baik tadi tentu saja telah memberikan efek positif terhadap lingkungan sekitar kita (Lingkungan disini merupakan istilah sosial yang digunakan untuk mendefinisikan kompleksitas dinamisme intra- dan ekstra-personal humaniora, bukannya Lingkungan dalam bahasa biologi yang secara global berarti "alam dan makhluk hidup"), hanya saja dalam pembahasan sosial, kita harus selalu mengingat teori sederhana yang menyebutkan "nobody's perfect". Kesempurnaan atas seorang individu, jelas absurd. Oleh karena itu, di paragraf sebelumnya saya tanpa keragu-raguan menyebutkan bahwa kita semua (saya, dan Anda), tak terkecuali, memiliki kontribusi atas keterpurukan yang terjadi di negara ini. Sedikit atau banyak, silahkan Anda pikir-pikir kembaliSaya tentu saja berharap hasil renungan Anda semua berhasil menyimpulkan bahwa kesalahan-kesalahan yang pernah anda lakukan cukup sedikit,atau mungkin justru seperti ini:

"Ahhhh....Kontribusi buruk saya tidak sebanyak itu. Tidak sebanyak Pejabat-Pejabat Korup, Tidak sebanyak Media Massa yang memberitakan kabar-kabar omong kosong dan mempermainkan pola pikir masyarakat dengan berita-berita artifisial dan sudah dimodifikasi disana sini untuk kepentingan finansial dan kepentingan golongan tertentu, tidak sebanyak salah satu tetangga saya yang sejak menikah tidak pernah bosan menghasilkan keturunan yang semuanya suka berbicara kotor dan bertengkar satu sama lain (3 dari 9 diantaranya bahkan sudah terkenal, karena sering berbuat onar), tidak sebanyak pedagang yang selalu menjual sesuatu yang telah "diakali" agar keuntungannya berlipat.Saya hanya kadang-kadang suka membolos saat jam kerja dan tidak membayar pajak sesuai yang seharusnya."



Anda harus ketahui bahwa, apapun yang Anda lakukan dalam hidup Anda, akan berpengaruh terhadap apapun di sekitar Anda (sedikit atau banyaknya pengaruh yang muncul,tergantung dari apa yang Anda lakukan). Sedikit atau banyak, semua yang terjadi di sekitar anda, saling memberikan dampak satu sama lain, yang membedakan hanya seberapa besar dampak positif atau negatif yang dihasilkan.

Saya akan mencoba membuat ilustrasi atas apa yang saya jelaskan, untuk memudahkan Anda memahami dan menghubung-hubungkan apa yang saya maksud dalam beberapa hal teoritis tulisan saya.

Kita mulai dengan ini, silahkan Anda nilai sendiri apakahhal ini berdampak positif atau negatif (Anda mungkin bisa langsung menebaknya hanya dengan membaca bagian awal). Semuanya merupakan ilustrasi yang cukup sederhana dan berhubungan dengan apa yang sedang saya bahas. Tentang hal-hal kecil yang cukup menggambarkan hubungan dari hal-hal kecil terhadap keterpurukan yang terjadi atas bangsa ini.

Tapi saya akan menggulirkan sedikit opini tentang setiap contoh yang saya kemukan di bawah ini. Beberapa diantaranya hanya merupakan sebuah contoh pemikiran yang kemudian berdampak pada penilaian seseorang terhadap sesuatu hal. Jadi, ilustrasi-ilustrasi di bawah ini tidak melulu suatu kegiatan fisik.



Example One:

Saya adalah seorang Mahasiswa, dan saya gemar sekali menganggap kuliah seakan-akan hal yang tidak perlu dianggap beban.Jadi, sering sekali terjadi pada diri saya bahwa setiap kali di kelas, sayatidak memperhatikan dengan baik penjelasan dosen-dosen saya tentang materi kuliah yang mereka sajikan. Padahal saya sadar betul bahwa jika saja seandainya saya mau lebih sedikit serius dalam mengikuti perkuliahan, saya bisa mendapatkan nilai yang bagus.



Example Two:

Saya gemar sekali menyaksikan Film di Bioskop, tapi itu hanya sebatas film-film eksport yang saya tahu pasti spektakuler. Sedangkan untuk kebanyakan film-film buatan Anak Negeri, saya lebih memilih untuk mendownloadnya secara ilegal (Saya lebih suka mendownloadnya via internet, karena jelas lebih ekonomis dibandingkan harus membeli DVD palsunya di pasar), atau tidak menontonnya sama sekali. Bagi saya, beberapa puluh ribu Rupiah, setimpal untuk menyaksikan film-film buatan luar negeri.



Example Three:

Saya sering sekali merasa menyesal telah dilahirkan di Indonesia. Karena semenjak saya mengenalnya, saya tidak melihat banyak peluang bagi banyak rakyatnya untuk bisa menikmati kehidupan yang layak.Terlalu banyak krisis yang terjadi, baik itu secara politik, ekonomi, maupun sosial. Saya sering sekali memimpikan suatu saat, saya bisa membawa seluruh keluarga saya ke luar negeri, Eropa misalnya, dan tinggal disana, sehingga kami bisa hidup dengan memiliki lebih banyak peluang untuk bisa bahagia,setidaknya, kami tidak perlu lagi hidup di negara yang semua pejabatnya hanya berusaha untuk mensejahterakan diri mereka sendiri, sibuk memperdebatkan hal-hal yang tidak penting, dan baku hantam hanya karena pimpinan sidang sedikit salah dalam mengatur prosesi sidang, bukannya (baku hantam) karena ada yang tidur saat sidang, membolos atau berbusana seksi di ruangan tempat mereka seharusnya bisa mewakili rakyat untuk memperjuangkan nasib mereka).

Saya bahkan sering sekali berandai-andai,seandainya saja saya boleh "menendang" kepala para anggota dewan yang ingin sekali agar gaji mereka dinaikkan beserta peningkatan fasilitas untuk mereka,sementara mereka sering sekali absen dan tidak cukup baik dalam menjalankan tugas. Saya akan sangat senang sekali.



Example Four:

Saya sering sekali beranggapan bahwa ajang pemilihan pejabat (Segala jenis pejabat: Anggota Dewan Rakyat, Pimpinan Daerah,dan hal-hal lain yang berhubungan dengan Pemilu, bahkan pemilihan ketua RTsekalipun). Semuanya, tidak terkecuali, selalu saja berhubungan dengan Pendanaan,Dana Kampanye berbanding lurus dengan Jabatan yang ingin dimenangkan, semakin besar Jabatan yang diincar, semakin besar pula dana kampanye yang dibutuhkan. Sehingga, selalu saja yang bisa mengikuti pemilihan umum, berasal dari kalangan berduit (yang kebanyakan tidak tahu menahu tentang perjuangan untuk rakyat dan kepemimpinan). Kemudian, dia yang berhasil menang, selama ia menjabat, selalu saja berorientasi dan memprioritaskan untuk mengembalikan modal yang telah dia pakai untuk kampanye, dan melipat gandakannya sebanyak mungkin, dengan kerja dan pengabdian seminimal mungkin.



Example Five:

Saya sangat sependapat jika ada orang yangmengatakan bahwa "Kehebohan yang terjadi di Masyarakat terkait video CebongRacun oleh duo Santi dan Jojohan adalah sesuatu yang konyol, dan sangat ironis jika sebagian besar masyarakat Indonesia lebih berminat membahas uniknya video tersebut, dibandingkan membahas mengapa di beberapa daerah yang penuh sumberdaya alam, penduduk aslinya justru tidak mendapat kesejahteraan dan pedidikan yang layak?!".



Example Six:

Saya sering mengemukakan teori Kapitalis yang berbunyi "Negara yang Kaya,penduduknya harus tetap bodoh, miskin dan penyakitan", kepada beberapa teman disetiap ada kesempatan. Ketika saya menantikan pertanyaan balik dari mereka untuk meminta saya menjelaskan makna kalimat itu lebih lanjut.... Boom. Hal itu tidak pernah terjadi.

Saya salah, ternyata mereka tidak berminat mendiskusikannya.



Example Seven:

Saya khawatir, tidak akan pernah ada orangJujur dan berintegritas dan dedikasi tinggi dalam mengabdi kepada Rakyat dan Negara di Indonesia ini yang bisa bertahan lama dan berjaya dalam menduduki jabatannya. Karena sering sekali saya pikir-pikir, orang seperti itu sulit naik jabatan dan sering sekali dipaksa berkhianat oleh karena sistem birokrasi di Indonesia tidak berpihak kepada mereka.

Istilahnya: "Ikut kami (berbuat jahat),atau mati...?!". Kita semua tahu, orang jujur juga "takut mati".



Example Eight:

Jepang, yang pernah di Bom Atom wilayah terpentingnya, sekarang justru menjadi negara yang disegani negara-negara barat. Sekarang, mereka bahkan tidak perlu bawa-bawa nama "Bom" untuk membuat pimpinan negara-negara barat "merinding ketakutan", cukup dengan kata-kata "Kami akan menaikkan harga-harga teknologi yang kami ciptakan, gimana?".

Saya heran, kenapa Indonesia yang dulu Sumber Daya Alamnya berlimpah, tidak pernah di Bom Atom, sekarang Sumber Daya Alamnya hilang entah kemana.

Apa mungkin ada senjata mutakhir buatan Belanda yang bisa membuat sumber daya alam kita menguap yaa?!

Tapi, bukannya SDA itu di-impor untuk dijual ke luar negeri?! Ko' hasil penjualannya ga keliatan ya?Padahal kan yang dijual udah banyak bangeetttt...??!



Example Nine:

Arab Saudi dan negara-negara penghasil minyak lain, tidak pernah mengalami krisis ekonomi, mereka bahkan membangun negara mereka secara mewah dari hasil penjualan SDA tersebut. Tahu kenapa?! Karena mereka bisa menjual dengan pintar. Minyak bumi yang mereka punya, tidak serta merta mereka exploitasi dan dijual sebanyak dan secepat mungkin. Melainkan sedikit demi sedikit, menyesuaikan permintaan pasar global. Sehingga harga minyak yang mereka jual tetap bisa stabil. Itu karena pejabat-pejabat disana tidak serakus pejabat di Indoinesia.

Pejabat di Indonesia pola pikirnya seperti ini "Mumpung masih saya yang menjabat, kalau bisa semua batu bara, emas, dan semua-mua yang ada disini (kaya' lagu Inul), ditambang dan dijual secepatnya! Okeh?".



Sepertinya, saya terpaksa membiarkan Anda mempertimbangkan seluruh isi tulisan ini untuk bisa diterima sebagai sesuatu yang masuk akal atau tidak. Karena saya akan melanjutkannya lebih jauh lagi, dan saya juga akan menjelaskan opini pribadi saya atas ilustrasi-ilustrasi yang saya kemukakan di atas, dalam bagian selanjutnya dari tulisan ini. Jadi, saya berencana melanjutkan tulisan ini jika ada reaksi yang berarti dari Anda semua.



Salam Sukses,

Muhammad A. Renaldi



Banjarbaru, 23 Agustus 2010

Comments by Viewer:
#
J.d. Yano Wigas Bagus sekali,saya jd semakin sadar diri akan keberadaan saya hehe.
23 Agustus 2010 jam 14:13 melalui Facebook Seluler · SukaTidak Suka
#
J.d. Yano Wigas Bagus sekali,saya jd semakin sadar diri akan keberadaan saya hehe.
23 Agustus 2010 jam 14:15 melalui Facebook Seluler · SukaTidak Suka
#
J.d. Yano Wigas Bagus sekali,saya jd semakin sadar diri akan keberadaan saya hehe.
23 Agustus 2010 jam 14:16 melalui Facebook Seluler · SukaTidak Suka
#
Dian Yunita Gamaliana
I Like it! Smua cntoh kykny mngena bgt, bgian film, bgian pgn hijrah ke eropa, bg knapa negara kaya pndudukny msti dibiarkn tak brpendidikn n miskin -- psti mksud anda 'kaya' akn sda n sdm shg bs dmanfaatkn pihak Luar..

eniwei, wLopun bgitu,... kta sdr bhwa kita sdikit byk turut brprn dLm msLh ini.. dan pertanyanny bkn Lgi 'knapa negara yg bgitu kaya ini tdk bs mnsejahterakn bngsany?' tpi prtnyakn lah 'apa yg bisa saya brikn tuk negara yg mampu mmbuat negara saya kuat dan bangga mmiliki org2 spt saya d dlmny'

*owh.. smoga ini bkn skedar prbincngn semata... nice note saudara aLdi, bgus wt dRenungkan.. :DLihat Selengkapnya
23 Agustus 2010 jam 14:24 melalui Facebook Seluler · SukaTidak Suka
#
Renaldi McJimmy Terimakasih sdr Wigas dn Sdri.Dian... .

Tujuan mind settingny emang ksitu...smoga bnyk yg sadar.
23 Agustus 2010 jam 14:42 melalui Facebook Seluler · SukaTidak Suka
#
Renaldi McJimmy Terimakasih sdr Wigas dn Sdri.Dian... .

Tujuan mind settingny emang ksitu...smoga bnyk yg sadar.
23 Agustus 2010 jam 14:42 melalui Facebook Seluler · SukaTidak Suka
#
Renaldi McJimmy Terimakasih sdr Wigas dn Sdri.Dian... .

Tujuan mind settingny emang ksitu...smoga bnyk yg sadar.
23 Agustus 2010 jam 14:47 melalui Facebook Seluler · SukaTidak Suka
#
Ahmad RhuRue Bin Abdul benar sekali,pemikiran yang bagus ka....
23 Agustus 2010 jam 16:38 · SukaTidak Suka
#
Khairun Nisa tulisan kaka.semakin membuat saya ingin keluar/belajar di negeri org utuk mencari ilmu kenapa sampai sekarang indo masih terasa terjajah.....semangat,,,,,namun indonesia ttp lah bangsa kita.....
23 Agustus 2010 jam 17:39 · SukaTidak Suka
#
Jimmy Ahyari hm.. beberapa bertolak belakang.. beberapa SAMA.. sisanya baru sama sekali..Tapi baca ini juga gan http://ahyari.com/jangan-tanya-apa-yang-indonesia-berikan/ :)
23 Agustus 2010 jam 18:09 · SukaTidak Suka
#
Jimmy Ahyari dan ini untuk tanggapan example 2 & 3 di http://71mm0.wordpress.com/2010/08/19/indonesia-negara-paling-kaya/ <--maaf hanya melalui link.. (_ _')
23 Agustus 2010 jam 18:17 · SukaTidak Suka
#
Renaldi McJimmy Trims Nisa...
Trims jg kpd Ka jimmo yg saya tdak mngerti mkna Sama dan Baru sama skali dlm komentarnya...hehe
23 Agustus 2010 jam 19:21 melalui Facebook Seluler · SukaTidak Suka
#
Jimmy Ahyari coba baca yang dilink.. beberapa ada yang sepaham dg tulisanmu, beberapa merupakan pemikiran baru (bagiku).. gitu ;)
23 Agustus 2010 jam 19:32 · SukaTidak Suka
#
J.d. Yano Wigas yang komen hebat2 ih, saya semakin jadi ga ada apa2nya
23 Agustus 2010 jam 20:54 · SukaTidak Suka
#
Ahmad RhuRue Bin Abdul yang merendah yang hebat.... Thats fact. Km yang sering mengadakan riset, km yang berkarya untuk negeri ini karena mencoba terus menggali kemampuanmu.
23 Agustus 2010 jam 21:01 · SukaTidak Suka
#
J.d. Yano Wigas wah, nda ada tuh. jadi keliatan nda bisanya (-_-)
23 Agustus 2010 jam 21:02 · SukaTidak Suka
#
J.d. Yano Wigas justru km yg hebat sadi ae, aku selalu pengen bisa neladani semangat belajarmu
23 Agustus 2010 jam 21:07 · SukaTidak Suka
#
Arif Rahman Muhammad Dukung aldi jadi bupati kotabaru. . . .ketik reg spasi aldi. . , . :) . Yach. . .itulah kenyataanx. . . . Bnyk yg tidak sadar, bnyk jg yg sdar tp tdk bs ap2. Semoga kt semakin produktif. . . .
23 Agustus 2010 jam 21:19 melalui Facebook Seluler · SukaTidak Suka
#
J.d. Yano Wigas bah, jaka ulun ktp nya kotabaru bujuran ulun coblos piyan tu pank
23 Agustus 2010 jam 21:21 · SukaTidak Suka
#
Renaldi McJimmy
Whuaa...ada ksalahan yg sangat mndasar dr sdr2 smua,saya lahir d Bjb,d ktb cma 4 tahun.dari SMp smpai SMa.

Anda semua luar biasa,teman.ats alsn itulah Saya mengajak Anda menyimak tulisan ini....
Saya prcya,akn bnyk kntribusi positif dr anda s...emua untuk bangsa ini.Lihat Selengkapnya
23 Agustus 2010 jam 21:36 melalui Facebook Seluler · SukaTidak Suka
#
Ahmad RhuRue Bin Abdul Terimakasih telah mengajak saya, setidaknya, menambah hal berbobot yang saya fikirkan hari ini.
23 Agustus 2010 jam 22:30 · SukaTidak Suka
#
Muhamad Auliannoor
Luar biasa...
Tulisan ini mungkin telah merangkum berjuta pemikiran rakyat di Indonesia...
Namun hanya sedikit para pemegang kekuasaan yang mampu memperhatikan atau mungkin mengayomi pemikiran tersebut untuk menghasilkan sesuatu yang mampu Me...nsejahterakan Rakyatnya,,,

Ayo kita dukung Aldi,, Kalo Aldi tidak bisa masuk partai, kita lanjutkan k'calon independen... masih ada waktu 4 tahun lagi buat mempersiapkan...HeheheLihat Selengkapnya
24 Agustus 2010 jam 0:17 · SukaTidak Suka
#
Ichan Rizkan
knp ya.. hmm.. diriku agak sedikit hmmm.. d tunggu deh tulisan selanjutnya dulu., baru hmmm.. komeng.. untk tlisan ini sperti isi kepala yg meledak tekeluar (bs di bayangkan kalau langsung berhadapan dgn aldi) hee.. semaksud dgn arif dan se...paham dgn jimmo bynk tidak sadar tp banyak jg yang sadar tntng permasalahan., tp tdk tau hrs berbut apa2 (tp ak ad alasannya.. krna berpikir terlalu fokus pada masalahnya bukan pada solusinya) menurutku.. hee.. mari kt cari penyelesaiannya sama-sama dgn Seperti kt aulia dan arif yaitu dengan mendukung aldi jd walikota bjb., heheheeeee.. Lihat Selengkapnya
24 Agustus 2010 jam 1:46 · SukaTidak Suka
#
Mia Fitria so,kalo sudah tau sbegitu parahx indonesia jdilah agen perubah..oia,aq merasa aneh aja km bilang pemerintah saudi tdak rakus.apa pernah tau fakta yg ada di mekah.beberapa tmpt sjarah umat islam udah gak da lg.malah b'diri hotel mewah di atasx.itu sdkit yg qbca.
25 Agustus 2010 jam 2:22 melalui Facebook Seluler · SukaTidak Suka
#
Renaldi McJimmy
Maafkan bru muncul lagi...

Ka Aulia...waah,ulun kdd apa2ny dbnding pian yg dh lbh bnyk mlakukn hal pmbangkit gerakakn positif d sktar pian.

Ka Ichan...memang ni kntradiksi klw tnpa pnjelasan opini ka..i will explain more.okeh?!
...
Ka Mia...memang d arab jg tak luput dr kcacatan yg dtularkan orang2 kapitalis.yg ulun mau hbungkan dsni,hnya untk m mbndingkan bgaimana pngelolaan smbr daya alam dsana dgn d indonesia...krna.hasilny jelas beda.Lihat Selengkapnya
25 Agustus 2010 jam 2:41 melalui Facebook Seluler · SukaTidak Suka
#
Yulia Agustina Dtunggu tulisan2 slnjut'x ka ae.. Hhe
25 Agustus 2010 jam 6:44 melalui Facebook Seluler · SukaTidak Suka
#
Ieckha Kusuma Nugraheni
Yup..spakat dg K Rskan...
Yg Qt cr it shrus'y s0lusi...sbg anak bgsa yg msh bs bkarya,,mri sm2 mcari s0lusi u/ mslah ngri ini...
Mgkin tak bs mnunggu nanti,tp mlai lh dr saat ini..
Tak bs mnunggu dr 0rg lain,tp mlai lh dr dri sndiri..
Tak bs mm...ulai dr hal yg bsar dan luar biasa,tp mari mulai dr hal sderhana d lingkgn Qt...

Huweehh jd 3M nih..wkwk..
But,,drpd g ad yg Qt lkukn sm sX,,mending Qt mlai dr 3M it kan..
A j0urney 0f th0usand miles begins with the first step...Lihat Selengkapnya
25 Agustus 2010 jam 8:06 melalui Facebook Seluler · SukaTidak Suka
#
Renaldi McJimmy
Haaaaaan kaloooo....Ika ku sayang bemamai.Iyaaaa....Maksudnya memang seperti itu.Saya ingin membuka pikiran doloooo......Habis tu, tanggapan yg sudah ngebaca harsnya positif. Maksudnya positif disini, dia bisa sadar bahwa tidak perlu bertin...dak yang muluk2 buat ngasi kontribusi +,jadiii.......Biar bnyak yg sadar klw cukup punya pemikiran ja, sudah menunjukkan kepedulian.
Meskipun bnyk yg kontradiktif dgn pemikiran pd umumnya, semua example yg kubikin tu ada penjelasan masuk akalnya ko.Lihat Selengkapnya
25 Agustus 2010 jam 11:45 · SukaTidak Suka
#
Ieckha Kusuma Nugraheni wuahhh ky bmmai kh Br0??haha...
0keh lah klo bgt0h...lanjutkan!!
Ane tgu n0te brkut'y...
25 Agustus 2010 jam 14:56 melalui Facebook Seluler · Suka

Distorsi Retrospektif

It's time for Romance...

(Saya harap ini bisa membantu Anda semua dalam memahami pasangan Anda masing-masing)



Content dalam tulisan ini, hanya ingin menghimpun sebanyak mungkin informasi dari tanggapan Anda-Anda yang dengan baik sekali berkenan membaca tulisan ini.





Sering sekali, sesuatu yang sebenarnya beruntung sekali telah kita dapatkan, tiba-tiba dengan tanpa pikir panjang, kita biarkan hilang begitu saja. Sesuatu yang sempurna memang terkadang baru terasa nilainya jika sudah tidak lagi menjadi milik kita. Mungkin karena memang sudah ditakdirkan hilang dan tidak selamnya menjadi milik kita, atau dengan cerobohnya kita biarkan menjauh dari kehidupan kita sendiri.



Kalian pernah, merasa seberapa menyesalnya kalian ketika sesuatu yang sudah tidak kalian anggap menyenangkan lagi, kalian biarkan hilang begitu saja? Padahal, jika kalian ingat-ingat lagi... Dulu, kalian begitu memperjuangkannya untuk berhasil kalian dapatkan. Betapa menariknya dia sebelum hari ini, betapa sempurnanya dia ketika bahkan kita belum mengetahui namanya, seberapa pentingnya dia dulu untuk diperjuangkan, seberapa indahnya waktu itu ketika namamu disebut olehnya. Ketika itu, segala yang terbaik yang pernah terjadi dalam hidup kita, dimulai dengan namanya, terjadi saat bersamanya dan diperjuangkan hanya untuknya.



Aku pernah berada dalam saat-saat dimana aku beranggapan bahwa aku tidak akan bisa sempurna tanpa dirinya. Aku juga pernah berharap bahwa semua yang kuawali bersamanya, akan selalu kujalani bersamanya, hingga akhirnya semua cerita hidupku berakhir dengan tetes haru air matanya. Tetes haru air mata yang diciptakan seorang wanita, hanya untukku, kekasih hatinya yang telah memahat dengan lembut untaian ribuan kisah indah dalam hatinya. Yaa.... Harapanku tak pernah lebih besar atas kehidupanku, selain untuk bisa membuatnya bahagia.



Aku pernah merasa hatiku hanya bisa kuserahkan dengan penuh tanpa terbagi, kepada seseorang yang bagiku saat itu bagaikan lembaran-lembaran kertas tanpa noda, yang hanya pantas kutulisi dengan tinta emas kebahagiaan. Aku pernah memupuk banyak harapan padanya yang bagiku laksana bidadari teranggun di alam semesta. Aku pernah menjadi pria paling bahagia di jagad raya karena memiliki warisan kesempurnaan ciptaan Yang Maha Kuasa. Aku bahkan lebih memilih untuk lebih dulu berhenti bernafas, karena aku takkan sanggup kehilangan dirimu.



Bagiku, senyumnya mampu memadamkan semua kebencian yang mendera dadaku atas segala kenistaan yang terjadi di antara ribuan keserakahan yang mengoyak dunia. Ketika dia menangis, aku rela mencari semua yang bertanggung jawab atas tiap tetesan berkilau yang tercipta di matanya, untuk kubuat bertekuk lutut meminta maaf dan menghiburnya.



Terkadang kupertanyakan keyakinanku, apakah si pendosa ini pantas untuknya. Namun, dia tak pernah membiarkan sedikitpun keragu-raguan menghampiri lamunanku. Tak pernah dia izinkan aku untuk mempertanyakan kepantasanku untuk bisa bersamanya. Tak pernah pula mampu kuteruskan kata-kata bimbangku ketika setiap kali jari telunjuknya, dengan lembut menahan bibirku untuk berhenti berkata.

Ketika itu, aku hanya ingin tahu, seberapa besar kebencian yang akan melanda benaknya jika suatu saat aku mulai berhenti bersyukur atas dirinya. Senista apa aku dimatanya jika suatu hari nanti aku berhasil dikalahkan oleh kutukan yang selama ini banyak menimpa kami, kaum pria, yang selalu mudah takhluk oleh perasaan jenuh. Jenuh dengan dirimu, bidadariku.Apa yang akan terjadi jika tiba waktunya diriku mulai menolak untuk terus mempertahankan keindahan ini. Aku takut. Kau tak pernah mau mendengarkan pertanyaanku yang satu ini. Kau selalu menganggap semua tentang pengkhianatan atas sebuah kesempurnaan itu absurd. Tetapi Sayangku, itu terjadi...Bahkan sering sekali terjadi.

Kami para pria, terlalu gampang mengkhianati kesempurnaan, kami terlalu gampang terbutakan sedikit kemilau yang muncul dari wanita lain. Kami sangat mudah terpesona, kagum, terbuai, dan lupa!



Ketakutan itu yang sering sekali gagal kutanyakan kepadamu, Sayang... Bukan karena aku tidak ingin, tapi karena kau tidak pernah membiarkan aku ragu, tidak pernah memberiku keberanian untuk mengungkapkan kegundahanku itu. Aku bahkan tidak sanggup memaksakan apapun kepadamu, karena aku juga tidak ingin engkau gundah. Meskipun, sekarang aku mengerti seberapa besar kesalahan itu akhirnya menentukan kisah kita.



Karena, seperti yang engkau tahu, aku akhirnya menyerah kalah atas kutukan itu. Aku mengkhianatimu, aku berhenti bersyukur telah memilikimu, aku membiarkanmu pergi.



Ini semua kesalahanku.........

Aku...Si Bodoh.

(First published on Facebook's notes by Renaldi McJimmy, 2010)



Rhapsody de L'Amour

Seharusnya, pria lebih memilih menggunakan semaksimal mungkin logikanya dalam menentukan apapun yang penting dalam hidupnya. Kami, para pria, sadar bahwa ketika kami mulai mencintai seseorang, kami rela melakukan (hampir) apapun untuk memastikan bahwa kami tidak sedang berada dalam kekonyolan “cinta yang bertepuk sebelah tangan”. Saya pribadi bahkan sering sekali memberi saran kepada siapapun yang merasa dirinya sedang jatuh cinta, tetapi tidak balik dicintai (oleh orang yang sama), maka berhentilah membuang-buang waktu. Hidup terlalu singkat untuk hanya disibukkan dengan berusaha mendapatkan sesuatu yang tampak mustahil. Meskipun anda bersikeras berdebat dengan saya bahwa di dunia ini tidak ada yang mustahil (karena anda penganut Optimisme Radikal). Well... Selalu saja ada yang mustahil, bagi anda, dan sesuatu yang mustahil bagi anda, (sayangnya) tidak selalu juga mustahil bagi orang lain.

Here we go... Contohnya saja, Anda sedang jatuh cinta kepada seseorang, dan telah melakukan apapun untuk mewujudkan impian anda memilikinya. Tetapi, tetap tidak berhasil. Alih-alih menghargai semua perjuangan Anda, dia bahkan lebih memilih untuk menganggap anda tidak ada di dunianya. Setiap kali anda mulai patah semangat, sesuatu di benak anda terus menerus membisiki anda dengan kalimat monoton “Ayooo...Kamu bisa! Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, kalau kamu berusaha!”. Tapi ternyata anda hanya buang-buang waktu, tenaga, pikiran dan ongkos, dengan hasil yang dibawah minim. Ingat tadi saya menyebutkan bahwa, beberapa wanita bahkan memiliki cara dahsyat dalam menyingkirkan hasil-hasil usaha Anda. Yaa....Anda dianggapnya tidak ada di dunia ini. (-_-‘’)>.

Kemudian, sebagaimana layaknya sebuah cerita diberi ending yang tragis, Target anda justru berhasil di dapatkan oleh orang lain yang bahkan tidak melakukan 1/29 usaha anda. Padahal jika Anda banding-bandingkan, Anda lebih tampan dari pria itu, anda lebih A, lebih F, lebih Z.... Tapi kenapa ternyata dia lebih memilih pria itu?! Apa yang salah? Saya juga harus dengan sangat terpaksa mengatakan bahwa terkadang, wanita cukup konyol dalam menentukan siapa yang terbaik untuknya. Mungkin ini ada hubungannya dengan kenyataan bahwa, wanita lebih banyak menggunakan Emosi dibandingkan Logika.

Well.... Tidak ada salahnya berjuang keras dalam cinta (Ingaatt....Saat ini kita sedang membahas percintaan, bukan sosial politik. Jadi, jangan protes jika ada yang kurang dapat anda terima dengan akal sehat. Karena dalam percintaan, akal sehat tidak saya rekomendasikan untuk dibawa-bawa). Anda boleh saja mengerahkan semua kemampuan anda, yang rasional maupun tidak, tetapi...Tetap, ada Faktor-X yang menentukan hasil dari setiap perjuangan. Faktor X yang dimiliki lawan Anda, dan tidak ada pada diri Anda itu yang selalu saja membuat anda kalah. Tapi, jika ternyata kekalahan itu memang terjadi ketika anda sudah berjuang sekuat tenaga, setidaknya Anda tidak kalah sebelum bertempur. Itu cukup menunjukkan pada dunia bahwa Anda memang seorang pria sejati. Hanya saja, kalah tetaplah kalah...



Jika kalian selalu merasa tidak adil ketika kalian menemukan bahwa wanita pujaan kalian lebih memilih pria yang lebih kaya (meskipun sedikit lebih bego, jelek, aneh dan lain-lain) dibanding kalian. Ohwwww...... Anda salah. Mereka berhak memilih pria yang bisa lebih diandalkan dalam membuatnya bahagia secara material. Logikanya begini, Anda saja kalau ditakdirkan menjadi seorang wanita cantik yang menjadi rebutan banyak pria berbagai spesifikasi, pasti juga akan memilih pria yang punya lebih banyak punya duit, setidaknya orangtuanya. Jadi, jangan salahkan mereka dalam hal yang satu itu. Meskipun selalu saja ada pengecualian.

Saya selalu merasa heran dengan orang-orang yang mampu membiarkan hatinya menahan dan menyembunyikan perasaan cintanya terhadap seseorang. Bagi saya, itu lebih parah dari sekedar buang-buang waktu. Itu juga lebih payah dari sebuah kekonyolan. Yaa....Menyembunyikan perasaan terhadap seorang wanita itu Konyol! Meskipun terkadang keheranan saya terjawab begitu mengetahui alasan “tersembunyi”nya perasaan itu. Tapi, hanya satu alasan yang bisa saya terima. Yaitu, “Jika ternyata memang terdapat perbedaan laksana bumi dan langit antara Si Pengagum dengan Yang Dikagumi”. Contoh konkritnya, Si Pria pengemis sedangkan Si Wanita adalah seorang Wanita Karier. Anda boleh mengubah contoh si Pria dan Si Wanita, tapi ingat: Perbedaannya harus tetap sejauh contoh yang saya berikan. Misalnya lagi, Si Pria adalah seorang Tukang Kebun, sedangkan Sang Wanita seorang Dokter.

Hanya satu alasan dimana seseorang pantas menyembunyikan perasaannya terhadap seseorang yang dia dambakan. Alasan itu tidak lain dan tidak bukan adalah: “Anda sadar betul bahwa anda tidak pantas untuknya!”.

Euphoria seseorang yang sedang jatuh cinta seharusnya cukup untuk membuat dirinya “mampu melakukan apapun”, “mampu menjadi apapun” dan “siap menerima apapun”.

Mampu melakukan apapun, berarti sama dengan makna keseluruhan kalimat itu. Anda yang merasa kurang kreatif dan payah dalam mengerti sastra, tiba-tiba mampu merangkai untaian kata bak mutiara yang bergemerincing dan gemerlapan ketika dibelai kemilau matahari pagi. Entah kenapa tiba-tiba saja anda beranggapan bahwa Karya William Shakespeare hanya pantas diperdebatkan anak kecil, sementara puisi buatan anda paling masuk akal jika dianggap karya terbaik sepanjang masa.

Mampu menjadi apapun, juga tidak sedikitpun berarti kurang dari makna keseluruhan kalimat itu. Anda, entah kenapa, begitu bersemangat untuk mencari tahu apa yang paling disukainya. Anda tiba-tiba saja merasa lebih pandai dari Dosen S3 dalam menjelaskan filosofi asal mula kehidupan. Anda selalu bisa menjawabnya dengan satu kata... Cinta. Kehidupan terjadi karena cinta. Karena Tuhan mencintai segala yang ada di alam semesta. Ketika di permulaan waktu, tidak ada kehidupan yang bisa balas mencintai Tuhan, maka Tuhan menciptakan kehidupan. Tuhan pun memberikan kembali hak kepada makhluknya untuk juga mencintai ciptaannya yang lain. Aku berhak mencintai Kamu.

Siap menerima apapun... Merupakan hal terpenting dan harus ada di setiap pria yang sedang jatuh Cinta. Karena....Tidak semua yang kalian perjuangkan bisa berujung dengan sesuatu yang manis. Jika spesifikasi ini tidak dimiliki oleh seseorang yang sedang berada dalam Rhapsody cinta, maka efeknya akan sangat menyiksa. Pria setangguh apapun, akan hancur hatinya terkikis manjadi serpihan debu apabila cinta yang dia miliki, tidak disambut oleh wanita pujaan. Siap menerima apapun hasil akhirnya, adalah sebuah keutamaan perasaan Cinta.

Regards,

Renaldi McJimmy

Wednesday, April 28, 2010

LET’S TALK ABOUT YOU AND YOUR JEALOUSY

Insomnia
Sekitar pukul 23.20
Kamis, 15 Oktober 2009…

LET’S TALK ABOUT YOU AND YOUR JEALOUSY
(Coz’ I’ve been there before… too)
Sebuah ajakan untuk menjadi “an gratefull person”!

Aku selalu bisa menebak dengan yakin, bahwa banyak di antara kalian, yang selalu menyesal dan kecewa akan hidup yang kalian dapati, beberapa lagi sering bermasalah dengan kehidupannya yang tidak selamanya berjalan sebagaimana yang diharapkan. Dulu, jauh seblum saat ini, aku pernah terjebak dalam masalah yang sama, menganggap yang kumiliki saat ini sama sekali bukan apa-apa. Bersumpah serapah saat mendapati semua yang kulakukan ternyata berjalan jauh diluar harapanku, bahkan sia-sia. Semua yang serba penyesalan dan ketidakpuasan.
Pertanyaan-pertanyaan tentang ketidakadilan takdir yang diacungkan padaku, semakin observatif, bahkan aku semakin sering membanding-bandingkan apa yang kumiliki dengan orang lain. Saat itu, kebodohanku sudah cukup jauh membawaku dalam kesimpulan bahwa ini semua tidak adil, seperti: aku yang hanya memiliki “PC bobrok” sementara orang lain menenteng “Komputer Lipat” kemana-mana. Aku harus repot-repot pergi ke tempat yang jauh dari kampus untuk terhubung dengan dunia maya dan melakukan hal-hal sepele yang bisa dilakukan “dengan sangat sepele” oleh teman-temanku yang memiliki Notebook, bahkan tanpa harus membayar dan repot-repot pergi ke tempat lain.
Like I said, I’ve been there before… And U know what?! It’s a real poorly dramatic.
Ini bukan tentang Komputer bobrok versus Notebook, ini juga bukan tentang si “Y” yang bisa dengan lancar menuju kampus saat hujan deras karena mengendarai mobil pribadi, sementara di kos dengan ruang sederhana si “X” menangis dalam hati dan tidak bisa menahan airmata nya saat terpaksa tidak bisa hadir ke kampus karena dia hanya punya sepeda dan tidak punya jas hujan. Juga tidak ada hubungannya dengan aku yang hanya memiliki “Novia 7210” sementara temanku yang lain sudah menggenggang “Bu’Lek Berry Bolot” di tangan mereka. Ini tentang bagaimana mensyukuri apa yang sudah menjadi milik kita, tanpa perlu merasa iri dengan apa yang dimiliki orang lain.
Aku hanya tidak habis pikir, bagaimana mungkin duniaku bisa terus berputar sementara hari-hariku saat itu dipenuhi dengan rasa iri, ketidakberdayaan dan segala kecemasan-kecemasan bodoh yang lain. Merasa memiliki banyak kekurangan-kekurangan yang tak mungkin bisa kulengkapi. Beranggapan bahwa Aku perlu memiliki hal-hal hebat yang orang lain miliki agar aku bisa sehebat dan sebahagia mereka. That’s it! The Bigest problem comes from myself. Terlalu banyak kekurangan, dan itu jelas inti masalahnya.
Jika kalian menganggap, terharu saat menyaksikan film “the Pursuit of Happyness-nya Will Smith” itu adalah Melankolis, maka kalian perlu membantuku mencari istilah lain untuk menggambarkan “Suasana penyesalan dan ketidakpuasan atas diri sendiri dan semua yang telah dimiliki” yang pernah mengidap di diriku. Karena menurutku, kasusku dulu itu yang lebih patut dianggap melankolis. Aku tidak bermaksud untuk mengatakan bahwa melankolis itu sesuatu yang menyedihkan. Hanyya saja, terharu saat melihat atau mengalami sesuatu yang mengharukan, sama sekali bukan melankolis.
Seperti yang kalian ketahui, bahwa aku sangat senang berbagi pengalaman, maka lewat “scripta”
ini, aku berharap kalian yang masih punya masalah yang coba kugambarkan ini, agar segera sadar bahwa terus menyesali kekurangan itu sama sekali tidak berguna dan sesuatu yang tidak berguna itu sampah. Sampah sudah sepantasnya dikubur, beberapa sangat baik jika dibakar, agar kalian tidak perlu menemukannya lagi jika suatu saat kalian harus menggali untuk mencari sesuatu tentang masa lalu di masa depan kalian nanti. Sekarang, maukah kalian menghilangkan perasaan itu, perasaan bahwa kalian lahir dengan segala ketidakberuntungan yang kalian sesali, agar kalian tidak perlu repot-repot mencari siapa yang bertanggungjawab atas semua itu, dan tentu saja agar kalian selalu bisa bersyukur atas segala yang kita miliki.
Karena aku pernah menderita karena ini, aku tentu tidak ingin kalian mengalaminya. Ini sangat sederhana. Jika ada yang menganggap bahwa semua akan beres dengan cara selalu bersyukur atas segala yang telah kalian miliki saat ini, kalian benar. Hanya saja, kalian melewatkan satu langkah kecil, satu hal sederhana yang jika tidak kalian lakukan, bisa saja membuat kalian kembali dalam masalah ini.
Kupikir kalian tahu jawabannya…
Ya…
“Selalu lihatlah apa yang berada di bawah kita, bukan yang ada di atas”
Dengan begitu, kalian akan mulai terbiasa untuk selalu bersyukur atas apapun yang tidak dan kalian miliki di dunia ini.
Dan untuk menyemmpurnakannyanya, mulai sekarang kalian juga harus sadar dan yakin bahwa sebenarnya, kita semua memiliki segalanya. Tidak ada di dunia ini yang tidak bisa kita miliki selama kita berusaha sungguh-sungguh untuk mendapatkannya dengan cara yang baik. Lagi-lagi, akan ada satu hal lagi yang perlu kita lakukan untuk menyempurnakannya, yaitu Do’a.
Jadi, jika selama ini kalian melihatku belum memiliki sesuatu hal… Sebenarnya aku sudah memilikinya, atau… Aku hanya belum berusaha sungguh-sungguh untuk mendapatkannya.
So… Let’s become much moore gretefull for anything we had and get anything we wanted with biggest will and effort from now on!

Banjarbaru, Ruang Tengah Rumahku.
Tepat pukul 01.12 dini hari
Jum’at, 16 Oktober 2009

KAMPUSKU, RUMAH YANG BERISI KELUARGA BARUKU

Mungkin, karena sudah lama sekali tidak meng’goal’kan niat untuk kembali menulis hal-hal sederhana, (dan terbebani kenyataan bahwa terkadang saya suka ‘panas dingin’ kalau inspirasi menulis datang, tetapi tidak cukup semangat untuk benar-benar menuliskannya, macam orang mau ‘nangis bombay’, tapi malu, karena dikiri-kanan banyak orang <(n.n’)).
Toh...Akhirnya kesampaian juga. Sekarang tinggal berdoa saja, mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Sebenarnya ada beberapa hal yang saya coba wacanakan melalui tulisan kali ini, hanya saja, seperti biasa, saya sering tidak yakin darimana harus memulainya. Yaaah....Kita lihat saja, seberapa jauh tulisan ini bisa bercerita. Cerita atas sesuatu yang tidak muluk-muluk, tentang SESUATU yang “Tak jauh dimata, tetapi (sayangnya) tak dekat dihati”.

Let’s start with this:
Sahabat, izinkan saya mengingatkan anda bahwa anda tidak perlu ragu sedikitpun untuk berhenti membaca tulisan ini jika memang sama sekali jelek, kerena ini pasti akan menyiksa Anda.

Tulisan ini tentang kampus kita, kampus yang entah sejak kapan Anda semua mengenalnya. Kalau saya sendiri, jujur saja, baru mengenalnya sejak saya “didepak” dari SMA, saya baru benar-benar mengetahui bahwa saya ada di dalamnya bersama lebih dari 4.000 manusia lain, saya baru tahu bahwa Dekan itu istilah untuk pemimpin fakultas, dan pemimpin universitas disebut Rektor, dan saya juga baru tahu beberapa waktu setelah itu bahwa ada istilah ‘keren’ untuk menyebut manusia yang ribuan itu, supaya lebih singkat, yaitu “Civitas Akademika”.

Ketika masih duduk di bangku SMA dulu... (haahaaa....Penggunaan kalimat ‘sempurna’ barusan, jelas sekali merupakan trik murahan dari seorang penulis ‘cap sambal terasi’ yang berusaha agar tulisannya terlihat panjang. Saya melompat aneh ke pembahasan ini, karena saya ingin agar anda memaklumi saya jika tulisan ini (dan tulisan-tulisan saya yang lain) tidak tersusun dalam kata-kata yang diuntaikan dan berbait dengan sempurna. Karena saya tidak ingin masuk dalam kategori penulis berlogo ‘sambal terasi’ tadi. “(^_^)‘Alay.com”. Saya lebih suka jika tulisan itu berisi sesuat yang ‘exactly straight up to the point!’. )... Saya tidak pernah cukup banyak memikirkan tentang Universitas Lambung Mangkurat ini, saya hanya memikirkan hal-hal yang lebih sempit, tentang kenyataan bahwa saya memiliki cita-cita, saya perlu menyatakan ‘cukup!’ dengan pendidikan saya di SMA saat itu dan mulai menetapkan pendidikan tingkat lanjut macam apa yang harus saya ‘nikmati’ untuk menggapai cita-cita itu, tetapi saya tidak pernah membuat suatu keputusan pasti tentang “siapa atau apa” yang nantinya akan dengan sangat baik sekali, bersedia memberikan saya tempat untuk mendapatkan ilmu untuk mencapai cita-cita saya tadi. Kampus saya nantinya. Memang tidak ada yang salah atas apa yang saya lakukan tadi, karena saya yakin sekali bahwa bukan hanya saya saja yang dulu tidak menetapkan pilihan kepada suatu kampus, sebagai peraduan lanjutan setelah lulus SMA. Saya yang tidak cukup pandai ini, dulu berangan-angan untuk bisa kuliah “ITG”, “UDM”, “Unigraw”, bahkan “UE”... Anda juga kaaan???
(*Ga’ boleh sebut merek kampus lain, ntar kena biaya royalti, saya toh sekarang hanya cinta kampus saya saja, tak mau ‘selingkuh’, meskipun nanti toh harus ngelanjutin studi ke universitas lain... Nanti aja, waktu udah kuliah disana aja saya bikin tulisan tentang kampus itu.<(n.n’))

Sekali lagi...Tidak ada yang salah dengan kenyataan bahwa dulu saya, anda dan mereka tidak benar-benar merencanakan berada di kampus ini sejak awal, karena kita semua sejak lahir sering dibisikkan untuk menggantung cita-cita setinggi langit, dan wajar saja kalau kita ingin berada di kampus-kampus yang kata orang-orang “lebih mentereng kayak kelereng di atas seng.^_^”.
Sahabat..... Kita semua berada di sini, di kampus ini, karena Kita berhasil mengungguli sahabat-sahabat kita yang lain, yang jumlahnya ratusan bahkan ribuan.... Yang sebenarnya ingin sekali ada di posisi kita saat ini.

Dan lagi, sahabatku....Intinya disini adalah, kita semua harus sadar bahwa sekarang, saat ini, kampus inilah rumah kita. Civitas Akademika yang jumlahnya ribuan itu adalah keluarga baru kita, meskipun kebanyakan dari kita tidak saling mengenal, tetapi kita keluar masuk dari ‘pintu rumah’ yang sama. Sudah menjadi keharusan bagi kita semua untuk berhenti tidak peduli dengan kenyataan-kenyataan bahwa kita harusnya bisa memberikan sesuatu kepada rumah dan keluarga baru kita ini, bukannya semata-mata hanya mengambil semua yang bisa disediakan “rumah” ini untuk kita.

Berikanlah sesuatu. Sesuatu yang kecil, tidak perlu sesuatu yang muluk-muluk. Renungkan ini, “ Sebuah Pintu Baja yang besar, bisa membuka dan menutup hanya karena dua Engsel kecil, bukan?!”. Anda semua tentu saja bisa menentukan sendiri, hal sekecil apa sebenarnya yang bisa anda berikan untuk Kampus anda ini, terlepas dari kenyataan-kenyataan bahwa Anda tidak cukup mengenali kampus ini; anda tidak mengenal orang-orang yang setiap hari berjalan hilir-mudik di sekitar anda (terlebih lagi orang-orang lain di fakultas berbeda; anda belum hapal nama lengkap dosen A, B, Z, apalagi tabiat mereka masing-masing; anda tidak mengerti kenapa Anda membayar iuran F, G, M; dan bahkan Anda sampai saat ini masih tidak habis pikir atas beberapa diantara teman-teman Anda mau repot-repot membuang waktu, tenaga dan pikiran untuk sesuatu dengan nama yang anda anggap konyol “organisasi kampus”... Semua ketidakpedulian akan rumah dan keluarga baru Anda itu, harusnya sudah berhenti Anda pelihara sejak pertama kali Anda semua mengenakan Almamater Kuning beberapa waktu yang lalu. Saat Rektor Anda menyatakan bahwa anda semua, yang berdiri hari itu, di lapangan itu, dengan semua kesederhanaan dalam upacara itu, secara resmi dinyatakan sebagai Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat tercinta ini.

Sahabat... Saya harus ingatkan ini kepada Anda sebelum kita semua lupa, bahwa disamping tanggungjawab kepada diri sendiri serta kepada Orang Tua untuk menggapai cita-cita ini, kita semua juga bertanggungjawab untuk menjadi anggota terbaik dari keluarga besar ini, keluarga besar Civitas Akademika Universitas Lambung Mangkurat. Anggota keluarga yang tidak hanya sibuk memikirkan dirinya sendiri. Kita semua harusnya bisa menguatkan Unlam dengan menghilangkan sikap-sikap tidak peduli dan membangun kembali semangat kekeluargaan, kebersamaan dan kebanggan atas siapa kita saat ini. Salah satu dari Civitas Akademika Unlam.

Mungkin tulisan ini tidak akan berarti banyak jika yang kebetulan membacanya adalah seseorang yang memang tidak pernah mau peduli dengan sesuatu yang tidak ada untungnya bagi dirinya sendiri, saya toh juga tidak repot-repot membuat tulisan ini untuk orang-orang seperti mereka, tujuan saya tentu saja untuk sesuatu yang lebih beralasan, lebih berprospek. Saya tentunya, melalui tulisan ini, berharap tulisan ini bisa berarti sesuatu. Sesuatu yang mungkin hanya akan bisa memberikan sebuah inspirasi revolusioner untuk menyadari kenyataan-kenyataan bahwa universitas ini tidak akan mungkin bisa menjadi kuat jika para “civitas akademika” yang harusnya bisa menjadi pemersatu semangat untuk membangun Unlam, justru menjadi pribadi-pribadi pragmatis, intoleran dan masa bodoh satu sama lain. Saya memerlukan orang-orang yang mau membangun Unlam, tidak perlu dengan cara meminta orang tuanya yang seorang pengusaha besar untuk menyumbang sekian Milyar Rupiah untuk kampus ini, tidak... Tidak perlu se’alay itu. Melainkan cukup dengan bersikap peduli satu sama lain, peduli dengan segala yang terjadi di kampus ini, dan berhenti bersikap masa bodoh terhadap segala sesuatu yang tidak ada untungnya bagi dirinya sendiri.

Mungkin tulisan ini tidak akan berarti banyak jika yang kebetulan membacanya adalah seseorang yang memang tidak pernah mau peduli dengan sesuatu yang tidak ada untungnya bagi dirinya sendiri, saya toh juga tidak repot-repot membuat tulisan ini untuk orang-orang seperti mereka, tujuan saya tentu saja untuk sesuatu yang lebih beralasan, lebih berprospek. Melalui tulisan ini, saya tentunya berharap semoga ini bisa berarti sesuatu. Sesuatu yang mungkin akan bisa memberikan sebuah inspirasi revolusioner untuk menyadari kenyataan-kenyataan bahwa universitas ini tidak akan mungkin bisa menjadi kuat jika para “civitas akademika” yang harusnya bisa menjadi pemersatu semangat untuk membangun Unlam, justru menjadi pribadi-pribadi pragmatis, intoleran dan masa bodoh satu sama lain. Rumah ini memerlukan orang-orang yang mau membangun Unlam, tidak perlu dengan cara meminta orang tuanya yang seorang pengusaha besar untuk menyumbang sekian Milyar Rupiah untuk kampus ini, tidak... Tidak perlu se’alay itu. Melainkan cukup dengan bersikap peduli satu sama lain, peduli dengan segala yang terjadi di kampus ini, dan berhenti bersikap masa bodoh terhadap segala sesuatu yang tidak ada untungnya bagi dirinya sendiri.

Jika Unlam yang ditakdirkan terbagi menjadi 2 fragmen, kampus Banjarbaru untuk ilmu eksaksta, dan kampus Banjarmasin untuk ilmu sosial (kecuali FKIP dan Program Studi Ilmu Kedokteran yang sebentar lagi kabarnya akan pindah rumah dengan lokasi gedung perkuliahan di belakang “Kuta Mall”, Banjarmasin), sebagai sebuah masalah yang sangat besar, masalah yang menyebabkan Unlam tidak bisa tumbuh dan berkembang sehebat “UDM”, “ITG” “dan kawan-kawan”. Haduuu,......Sempitnya pemikiran itu, Kawan!
Kita bisa! Bisa sehebat mereka, dan kita semua bisa turut memberikan sumbangsih untuk bisa mewujudkan hal itu.
Sering sekali teori menyebutkan bahwa “Yang paling penting, menguatkan internal dulu. Kalau sudah, baru melangkah ke eksternal”.
Jika teori tadi anda anggap tidak sedikitpun ada hubungannya dengan rencana kita semua untuk membuat Unlam bisa berada setara dengan universitas-universitas ‘parlente’ di Indonesia, anda salah kawan!

Here we go...Meskipun pembangunan fisik dan material merupakan faktor penting, tapi hal itu bukanlah satu-satunya faktor penting.
Bagaimana mungkin, sebuah keluarga bisa sejahtera jika setiap anggota keluarga didalamnya saling bersikap masa bodoh, mana mungkin rumah bisa tetap bersih dan berdiri kokoh sehingga nyaman ditinggali jika orang-orang didalamnya hanya tahu menggunakan tanpa tahu cara merawat, membersihkan dan memperbaiki, dan bagaimana mungkin bisa sebuah rumah dibangun untuk menjadi lebih baik dan lebih besar jika semua anggota keluarga yang ada di dalamnya hanya menggunakan kemampuan atau rejeki yang dimilikinya untuk dirinya sendiri, tidak untuk rumahnya ataupun keluarganya yang lain (yang saya maksud kemampuan dan rejeki di sini bukan hanya sesuatu yang bersifat materii segi materi, tetapi juga sesuatu yang lain, sesuatu yang lebih kecil, lebih sederhana, apapun bentuknya, selama itu merupakan sesuatu yang bukan “keegoisan dan sikap tidak tahu menahu”, itu adalah sumbangan yang kita semua bisa berikan untuk membuat rumah kita, kampus ini, menjadi kampus yang kuat dan bermartabat.

Hal-hal kecil bisa memberikan efek yang lebih besar...
Jika semua Civitas Akademika Unlam bisa bersatu dalam semangat kebersamaan, kekeluargaan dan kecintaan terhadap kampus ini... Saya yakin, Unlam akan terus menerus menjadi lebih baik.

Tanya bagaimana...?!
Resapi lagi isi tulisan ini, maka kalian akan tahu jawabannya.

“Always dare to think outside the Box...But don’t get it way too far... Coz’, it’s also important to kept away from getting out of your mind”

Sekian kata sambutan ini, atas perhatian nya saya ucapkan terima kasih, apabila ada kekurangan ataupun ke’khilaf’an, saya mohon maaf.
(Lho.....?!)
(0_o’)

Banjarbaru, 2 April 2010
@ 01.30 AM

Bilding Me a Fewchr...

Dear Teachr,

Today, Mommy cryed. Mommy asked me, Jody do you realy know why you are going to school. i said i dont know why?

She said it is caus we are going to be bilding me a fewchr. i said what is a fewchr wats one look like? Mommy said i dont kno Jody, no one can realy see all your fewchr,jest you. Dont wory caus youl see youl see. That when she cryed and sed oh Jody i love you so.

Mommy says every one need to work realy hard for us kids to make our fewchr the nicest one the world can ofer,

Teacher can we start todayto bild me a fewcher? Can you try espeshly hard to make it a nice prity one jest for Mommy and for me?

I love you teacher.

Love,

Jody

Digubah oleh Frank Trujillo

Copyright © 1990, ProTeach Publications. All Rights reserved. (800) 233-3541

Ini, adalah sebuah surat yang dituliskan oleh seorang gadis cilik berumur 5 tahun untuk diberikan kepada gurunya.

Jangan kritik tulisannnya yang sering salah menuliskan beberapa kata serta beberapa tanda baca yang secara tidak sengaja dilewatkannya, sekali lagi “dia hanya anak berumur lima tahun”, mungkin anda harus mengerti bahwa yang dimaksudnya dengan “fewchr adalah kata Future yang berarti Masa Depan” atau Building yang hanya ditulis Jody dengan Bilding (Meskipun tentu saja, ketika diucapkan, tulisan Jody tidak akan bedanya jika dibandingkan dengan penulisan kata yang tepat), saya tidak yakin harus mengartikan seluruh kata-kata ini untuk anda, karena ini bahasa sederhana yang tidak akan mengungkapkan keluguannya jika dialih bahasakan ke bahasa Indonesia, karena saya harus menyesuaikannya dengan istilah umum dan lain sebagainya, saya rasa itu akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kesan anda atas apa yang ditulis Jody ini.

Kata-kata Jody kecil adalah keajaiban, kejujuran yang penuh kesederhanaan, dan harapan yang hanya bisa dipahami dengan indah jika kita mengerti hal besar apa yang telah dibicarakannya dengan Ibu nya dan diungkapkannya kepada sang guru.

Ini berarti lebih besar dibandingkan sebuah permintaan tolong, Jody tidak tahu lebih banyak daripada kita, orang-orang dewasa yang mungkin sampai saat ini masih mencari-cari jalan dan mengira-ngira wujud masa depan kita nantinya. Jody bahkan mungkin belum mengerti benar apa itu Masa Depan. Anak umur 5 tahun mungkin merasa Masa Depan seperti apa yang diketahuinya dari dongeng pengantar tidur yang selalu indah dibacakan oleh ibu dan ayahnya. Tapi, kita, Anda dan Saya, tentu lebih mengerti seperti apa Masa Depan itu sebenarnya, bukan?!

Di sini, di kampus ini, kita sedang diberi kesempatan untuk menentukan, sejauh apa kita memiliki perbekalan untuk menyusuri masa depan dan hidup didalamnya. Jika kita merasa cukup dengan menyelesaikan semester-semester ini dan mendapatkan nilai akhir yang memuaskan, tanpa melakukan hal lain selain hilir mudik antara Kos atau Rumah Tinggal, Kampus, Kantin, berulang-ulang setiap hari, itu terserah anda. Tiadk ada yang salah dengan itu, sama sekali tidak.

Hanya saja, pertimbangkan ini dengan baik, bukankah hidup tidak cukup hanya dibekali dengan satu jenis “Ransum”, meskipun yaa, tentu saja kita tetap bisa hidup dengan satu Jenis Ransum itu, akan tetapi, bukankah hidup terlalu sederhana jika hanya dilewatkan untuk terus mengumpulkan satu jenis “Ransum” untuk dimasukkan ke dalam tas perbekalan, sementara ada berbagai jenis bekal lain yang bisa kita kumpulkan dan kita bawa untuk bisa lebih siap untuk mengarungi hidup ini menuju masa depan kita?!

Untuk Sahabat-Sahabatku,

Muhammad Agus Renaldi,