Yƍkoso min'na....!!!!! \(n_n)/

I'm honored for your visitation to this ordinary blog of an ordinary man.

Any story in this site expresses to you all about my thoughts, how I see this mother earth, how I amazed by peoples, love, and anything inside it.

How I appreciate everyone of you, to be part of my great world, my great life, and my great dreams.

Tuesday, May 15, 2012

"DRUGS SMARTINFORM"

ABSTRAK

Banyaknya data terkait obat dan penyakit akan sangat memberatkan seorang tenaga kesehatan yang sehari-hari bergelut dalam pengolahan data-data tersebut, untuk dirubah menjadi informasi ataupun tindakan pelayanan lain yang diimplementasikan kepada pihak pengguna jasa layanan medis, apabila tidak disajikan kedalam sebuah sistem informasi yang terintegrasi dengan baik dan selalu up to date. Prinsip mudah di akses dan di operasikan oleh semua pengguna juga merupakan nilai penting dalam dibentuknya suatu sistem informasi. Makalah ini akan mencoba merumuskan sebuah sistem informasi yang relevan, aplikatif, mudah di akses dan senantiasa up to date, untuk memberikan pelayanan kefarmasian yang optimal dan prima dengan nama "Drugs Smartinform".

PENDAHULUAN

Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. Dari defenisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umu, yaitu :
1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur
2. Unsurunsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.
3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar
Informasi secara umum dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Namun definisi tersebut akan dapat berkembang serta berbeda-beda definisi spesifiknya tergantung dalam lingkup bidang keilmuan apa informasi tersebut diperbincangkan. Farmasis akan membutuhkan data-data spesifik yang berbeda dengan data-data yang diperlukan seorang manager bank dalam melakukan kegiatan kerja, cara mereka dalam memproses data untuk kemudian dijadikan informasi ataupun bentuk pelayanan kefarmasian ataupun kinerja aplikatif lain pun akan berbeda dengan tenaga profesional lain. 
Diciptakannya sebuah sistem informasi yang baik, akan sangat menentukan kualitas kerja dan pelayanan suatu organisasi. Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.
Sistem informasi dalam suatu organisasi (Apotek, Rumah Sakit, Dinas Kesehatan) dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan anggota dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya. Akses atas informasi juga harus disesuaikan dengan kepada siapa informasi tersebut akan diberikan atau dipergunakan.
Informasi yang merupakan output dari proses pengolahan data yang didapatkan dari data-data pribadi pasien, dapat diberikan kepada pihak medis lain namun tidak boleh diberikan kepada orang lain yang tidak berkepentingan. Begitu juga dengan data-data lain yang dianggap terbatas hanya boleh diberikan kepada orang-orang tertentu diluar dari keanggotaan dalam sebuah organisasi.
Hasil dari pengolahan data yang berupa informasi tersebut kemudian dapat digunakan dalam berbagai kegiatan pelayanan oleh seorang tenaga apoteker. Misalnya saja dalam konseling obat kepada pasien, apoteker wajib memiliki data-data yang relevan serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya untuk kemudian diproses sebelum diinformasikan kepada pasien ketika konseling. Data-data tersebut dapat berupa nama obat, cara penggunaan obat, efek samping, pantangan dan hal-hal lain yang baik diminta pasien untuk dejelaskan ataupun tidak.
Apabila tidak ada manajemen sistem informasi yang terpadu dan baik dalam suatu organisasi ataupun ruang lingkup kerja kita, maka akan menghambat proses kegiatan organisasi maupun pelayanan terhadap pihak-pihak terkait yang memang membutuhkan informasi tersebut. Sebagai seorang apoteker yang selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik serta memberi nilai lebih atas dirinya sebagai tenaga profesional, maka akan sangat baik jika seorang apoteker mampu merumuskan dan menciptakan suatu sistem informasi yang relevan, aplikatif, mudah di akses dan senantiasa up to date, untuk memberikan pelayanan kefarmasian yang optimal.


KOMPONEN SISTEM "DRUGS SMARTINFORM"


Sistem informasi ini terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut harus dapat saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan  framework optimal untuk mencapai suatu output yang memenuhi standar yang ingin dibuat oleh suatu proses pelayanan kefarmasian.
  
  •  Komponen input
  •  Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. Dalam pelayanan kefarmasian, input meliputi nama obat, dosis, bentuk sediaan, harga, efek samping, dan data-data lain yang berhubungan dengan obat dan penyakit.
  • Komponen model
  • Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. Perencanaan sistem yang baik akan sangat menentukan terciptanya proses sistem informasi yang terpadu dan bermanfaat positif pada pelayanan kefarmasian. Penggabungan berbagai algoritma pemrograman untuk dapat menjadi data processor  diperlukan dalam bagian ini.
  • Komponen output
  • Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem. Sebagai contoh, dengan cukup memasukkan data berupa jenis kelamin, umur, berat badan, dan tinggi badan, nama obat (satu atau lebih) dalam resep, maka data processor menghasilkan output data berupa dosis optimal bagi obat tersebut, atau jika obat tersebut merupakan obat kombinasi muncul pula informasi kemungkinan interaksi obat atas kombinasi obat yang satu dengan yang lain. Sehingga apoteker dapat dengan mudahnya menentukan tingkat keamanan dan keoptimalan suatu terapi.
  • Komponen teknologi
  • Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Apabila framework ini dapat dibuat cukup sederhana dan dapat di instal ke dalam suatu gadget portable, maka akan sangat baik sekali jika sistem informasi ini dapat terpasang di semua perangkat digital portable seperti misalnya Tablet PC, Smartphone ataupun Notebook dan Netbook.
  • Komponen hardware
  • Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi. Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.
  • Komponen software
  • Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.
  • Komponen basis data
  • Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak yang disebut DBMS (Database Management System).
  • Komponen kontrol
  • Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, te,peratur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Pelayanan informasi kepada konsumen yang dilakukan secara manual dan tanpa sistem yang terintegrasi dengan optimal mempunyai konsekwensi buruk, yaitu pelayanan yang menjadi lebih lambat, kurang teliti serta tidak efektif, yang pada akhirya mengakibatkan laporan sebagai bahan pengambilan keputusan manajemen kefarmasian ikut menjadi lambat, kurang teliti dan tidak efisien. Hal tersebut dapat dapat diatasi dengan membuat suatu sistem informasi menggunakan komputer yang dapat mengelola data-data menjadi informasi yang diperlukan baik oleh konsumen maupun manajemen secara cepat, akurat dan efisien. Sehingga dapat meningkatkan pelayanan, kinerja seorang apoteker dan pelayanan kefarmasian serta pengambilan keputusan yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap konsumen.
Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Jadi, dapat dibayangkan jika dalam suatu sistem ada subsistem yang tidak berjalan/berfungsi sebagaimana mestinya. Tentunya sistem tersebut tidak akan berjalan mulus atau mungkin juga sistem tersebut rusak sehingga dengan sendirinya tujuan sistem tersebut tidak tercapai. Jadi perlu diciptakan suatu kesepakatan bersama untuk menjadi komitmen di tiap-tiap individu yang menjadi penyedia layanan sistem informasi, serta pengguna layanan sistem informasi untuk bersama-sama menjaga agar sistem tidak terbengkalai, tidak dimanipulasi, tidak diabaikan dan selalu menjaga agar seluruh informasi senantiasa up to date.

KESIMPULAN

Tujuan utama dari diciptakannya sistem informasi kefarmasian dengan model sederhana ini adalah untuk memudahkan apoteker memanajerial resep obat yang masuk, untuk dapat selalu terkontrol dan terekam sehingga menghindari terjadinya kegagalan terapi atau menimbulkan permasalahan medis yang lain diluar dari penyakit yang sedang diderita pasien. Dengan terciptanya sistem informasi yang berupa kombinasi dari database obat dan penyakit yang kemudian dapat secara otomatis terproses untuk memunculkan suatu output berupa penilaian keamanan dan keoptimalan proses terapi suatu penyakit makan akan memudahkan apoteker dalm hal monitoring dan controling yang pada akhirnya akan memaksimalkan keberhasilan terapi.


DAFTAR PUSTAKA

Sukamto, Rosa Ariani,. ST, Perancangan Sistem Informasi (Output, Input, Proses, Basis Data, Kontrol, LAN). 2010

Magaline, Ferdinand. Konsep Dasar Sistem Informasi. 2011
 

No comments:

Post a Comment